Beragam upaya terus dilakukan DISPUSIP (Dinas Perpustakaan dan Kearsipan) Kota Surabaya untuk mengajak anak-anak agar gemar mengunjungi TBM (Taman Bacaan Masyarakat), salah satunya dengan memberikan apresiasi untuk pengunjung TBM khususnya anak-anak melalui kegiatan Harmoni Literasi Wilayah Surabaya Barat pada Sabtu (19/08/2023) di Food Junction, Surabaya.
Harmoni Literasi merupakan rangkaian kegiatan Dinas di tingkat wilayah sebagai lanjutan dari kegiatan Gema Literasi menuju Festival Budaya Pustaka. Dalam rangkaian acara ini terdiri dari tiga macam lomba, yaitu Lomba Menulis, mendongeng dan parikan.
Kegiatan yang digelar ini didukung dan melibatkan petugas Taman Bacaan Masyarakat (TBM) se-Kecamatan Wilayah Surabaya Barat yaitu Lakarsantri, Tandes, Benowo, Pakal, Sambikerep, Asemrowo, dan Sukomanunggal.
Pembukaan acara diawali dengan penampilan tari buku yang dibawakan oleh adik-adik binaan TBM se-Kecamatan Sukomanunggal. Peserta lomba adalah perwakilan dari bibit TBM di setiap kecamatan wilayah Surabaya barat.
"Rujak dulit, dicampur tahu, dadi murid kudu sinau. Numpak sepur menyang Jember, yen sinau, kowe mesti pinter" lantun salah satu pasang peserta parikan, Refa dan Tika yang merupakan binaan dari TBM se-Kecamatan Lakarsantri.
Dua bocah tersebut menggunakan irama lagu yang viral (Joko Tingkir) dan mengubah liriknya menggunakan kata-kata imbauan agar masyarakat gemar membaca. Peserta perwakilan dari Kecamatan Lakarsantri tersebut juga menampilkan gerak tubuh yang mengundang tawa.
Kepala Bidang Pembinaan dan Pengelolaan Taman Baca Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Surabaya, menyampaikan keberadaan Taman Bacaan Masyarakat bukan sekadar untuk mendorong minat anak-anak agar gemar membaca, tetapi di sana mereka juga bisa belajar mendongeng, menulis, dan parikan.
"Dongeng yang diajarkan kepada anak-anak tidak melulu dongeng tentang fabel. Namun, bisa juga tentang menjaga kebersihan diri dan lingkungan sehingga anak tidak hanya membaca, tetapi juga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, " ucap Pudji Astuti (Kepala Bidang Pembinaan dan Pengelolaan Perpustakaan).
Menurutnya, dengan adanya TBM ini, anak-anak bisa bermain sekaligus belajar. Harapannya, anak-anak dan warga pada umumnya, terutama bunda-bunda PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) bisa lebih sering meluangkan waktu ke TBM.
Di akhir acara, sebelum pengumuman pemenang dibacakan, penonton diajak untuk flash mob bersama. Penonton tampak riang dan gembira dengan diadakannya acara harmoni literasi.