Petugas Teknis Pengelola Perpustakaan di lingkungan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Surabaya dibekali dengan berbagai wawasan mengenai literasi. Hal tersebut membuat para petugas menjadi kreatif, salah satunya Harris Rizki (34) Petugas Pendamping di Perpustakaan SDN Bubutan IV Surabaya mengabdikan diri pada masyarakat. Cara uniknya adalah selalu berkeliling kampung dikawasan padat penduduk dalam mencari warga sekitar yang buta huruf. Uniknya Harris Rizki selalu menggunakan kostum diantaranya kostum badut berwarna hijau dan bertotol serta tokoh wayang meliputi Hanuman dan Punakawan.
Memang tidak mudah dalam mendatangi warga yang buta huruf karena diantara mereka juga ada yang malu mengakui sebagai buta huruf yang kebanyakan para lansia. Tapi dengan kegigihan dan keuletan akhirnya Harris Rizky bisa diterima oleh warga. Proses pengajaranpun sangat berbeda dengan menyiapkan semuanya sendiri antara lain papan tulis, buku bacaan hingga kartu pintar. Bahkan jika lokasi yang dituju amatlah jauh Harris Rizki selalu menggunakan sepeda pancal dalam menuju ke lokasi mengajar.
Memang tidaklah mudah mengajarkan literasi (membaca dan menulis) kepada masyarakat yang kebanyakan lansia karena mereka selalu lupa walaupun sudah diajarkan. Tapi Harris Rizki selalu optimis kalau mereka sebenarnya bisa. Dengan rasa optimis seperti itulah Harris selalu disenangi warga dalam mengajar karena yang terkesan tidak kaku dan selalu memunculkan humor kepada warga.
Selain itu Harris Rizki dalam melakukan proses pembelajaran literasi juga selalu membawa buku seperti buku resep makanan, kesehatan cara mengasuh anak hingga otomotif bagi bapak dan remaja yang sering mengotak atik mesin. Dari sinilah budaya literasi warga sekitar menjadi meningkat sehingga kedatangan Harris Rizki selalu dinantikan oleh warga.
Tak heran, dengan menerapkan filosofi Choose a job you love and you will never have to work a day in your life (Confucius) kiprah Harris Rizki masuk dalam pemberitaan yang ada di media cetak dan elektonik dari lokal hingga diakui oleh nasional sehingga diundang di stasiun televisi swasta yang ada di Jakarta sebagai inspirator literasi. (Har/Veg)