Kegiatan gabungan antar Taman Baca Masyarakat (TBM) sekota Surabaya kembali berlangsung. Salah satunya di TBM RW 03 Perak Barat, Kecamatan Krembangan pada Sabtu (24/02/2018). Acara digagas oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Surabaya sejak awal tahun yang dilaksanakan serentak di tiga puluh satu kecamatan.
Bukan lomba mewarnai, bukan pula lomba mainstream khas tujuh belas Agustus, melainkan bermain bersama. Sebuah aksi perlawanan terhadap kebiasaan bermain game digital yang menumbuhkan sikap anti sosial pada anak usia dini. Kids zaman now, begitu mereka disebut, yaitu sekumpulan anak yang mendeklarasikan diri sebagai manusia yang melek teknologi. Sehingga permainan tradisional yang dulu menjadi favorit anak-anak pada masanya mulai terpinggirkan, karena dianggap jadul.
Pandangan mata anak-anak yang duduk melingkar itu fokus pada satu benda yang sedang naik turun memantul di lantai, diikuti gemericik lima biji kuningan yang berjatuhan dari genggaman tangan. Mereka tidak sabar menunggu giliran untuk memainkan bola karet dengan diameter 2 cm tersebut. Ketika tangan yang memainkannya tidak mampu menangkap bola karet itu, mereka langsung kegirangan mengambil alih permainan.
Ya, bermain bola bekel. Ingatkah Anda kapan terakhir kali memainkannya? Permainan sederhana yang sesungguhnya membantu melatih koordinasi tangan untuk dapat melempar bola karet ke atas sambil mengambil satu per satu dari lima biji kuningan tersebut. Orang yang tidak terbiasa memainkannya akan kesulitan membagi konsentrasi. Alih-alih mampu mengambil biji kuningannya, dapat menangkap bolanya tanpa meleset saja sudah bagus.
Kurang lebih empat puluh anak usia lima hingga sebelas tahun siang itu berkumpul di TBM yang terletak di Jalan Ikan Dorang, Surabaya Utara itu. Mereka dibagi menjadi delapan kelompok yang masing-masing berisi lima orang dengan satu set bola bekel. Masing-masing kelompok diambil satu pemenang yang mampu menyelesaikan permainan hingga naspel (sebutan tahap akhir dalam permainan bola bekel). Kemudian delapan perwakilan kelompok tersebut kembali bermain, unjuk kelihaian menjinakkan si bola karet. Hingga didapatkan tiga orang pemenang dengan juara satu, dua, dan tiga.
Seru tetapi tidak merogoh kocek dalam-dalam layaknya membeli game console ataupun gadget. Cukup dengan mendatangi TBM terdekat sudah mampu mengenalkan buah hati Anda pada permainan yang asyik.TBM nyata menawarkan edutainment didalamnya. Yuk, ke TBM!